Penyakit kolera, yang telah lama tidak terdengar, muncul di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, setelah penetapan status kejadian luar biasa (KLB) diare di daerah itu.
"Hasil pemeriksaan terhadap sampel korban diare ditemukan bakteri escherichia coli (E coli) yang dominan dan sebagian bakteri kolera," kata Wakil Pelayanan RSUD Margono Sukarjo Purwokerto, Muhammad Tarqib, di Purwokerto.
Menurut dia, bakteri E coli tersebut muncul dari kotoran manusia, demikian pula dengan bakteri kolera.
Ia mengatakan, penyakit ini sudah lama tidak terdengar, tetapi kini muncul kembali karena kondisi sanitasi yang jelek.
"Bisa saja penyakit kolera yang telah lama tidak muncul, kini datang kembali karena adanya vektor yang membawanya, seperti lingkungan yang kotor atau lalat," kata dia.
Menurut dia, gejala klinis penyakit kolera, yakni panas dan diare terus-menerus hingga kekurangan cairan yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Ani Pratiwi mengatakan, Dinkes telah mengambil sampel terhadap air sungai, sumur, dan muntahan warga.
Setelah dilakukan pemeriksaan, kata dia, hasilnya ditemukan beberapa bakteri tetapi yang dominan E coli dan sebagian kolera. (Deft/An)
Sumber: http://www.berita8.com/news.php?tgl=2009-11-10&cat=4&id=16345