11 Desember 2009

Ada Rp 800 Miliar untuk Progam Dokter Spesialis

Jumat, 11 Desember 2009

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 800 miliar dalam APBN untuk pendidikan para dokter spesialis dari berbagai daerah di Indonesia.

"Pada 2009 sudah dianggarkan sebesar Rp800 miliar untuk membiayai pendidikan bagi dokter spesialis," kata anggota Komisi IX DPR-RI Rudianto Tjen di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), Kamis (10/12/2009).

Ia menjelaskan, anggaran sebesar itu diperuntukkan bagi seluruh provinsi yang ada di Indonesia menyikapi kurangnya tenaga dokter spesialis di sebagian daerah terutama daerah pemekaran.

"Biaya pendidikan untuk dokter spesialis ini terus dianggarkan setiap tahunnya untuk menjawab kekurangan dokter spesialis di Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan, setiap daerah mengajukan nama-nama dokter spesialis yang akan melanjutkan pendidikan sesuai dengan bidangnya dan biayanya dibantu oleh negara.

"Babel kalau tidak salah sudah mengirim dokter spesialis untuk melanjutkan pendidikan, namun saya lupa jumlahnya berapa orang," ujarnya.

Menurut dia, Babel masih banyak kekurangan dokter spesialis terutama untuk ditempatkan di kabupaten pemekaran seperti Belitung Timur dan Bangka Selatan.

"Dokter spesialis enggan bertugas di Babel karena insentifnya sangat kecil, maka solusinya adalah dengan menyekolahkan dokter asal Babel untuk jadi dokter spesialis melalui program beasiswa bagi tenaga kesehatan," ujarnya. Seperti diberitakan di Kompas.com

Sumber berita : http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/12/11/08490883/ada.rp.800.miliar.untuk.progam.dokter.spesialis

3 komentar:

sari-megaryani mengatakan...

Masih jarangnya tenaga dokter spesialis yang ada di daerah seringkali membuat repot warga yang hendak berobat utk penyakit tertentu yang memang has ditangani tenaga dokter spesial, tdk usah di Babel saja, realitasnya di kab/kota di jawa saja tenaga dokter spesialis terutama jantung, anak dan penyakit kronis lainnya mash jarang.

kurniasih mengatakan...

Minimnya tenaga spesialis khususnya dokter di derah tak jarang akibat minimnya formasi yang tersedia dalam rekruitmen penerimaan calon dokter spesialis yang diadakan pemerintah daerah. Akibatnya para dokter spesialis banyak yang mengabdi di perkotaan selain mudah dijangkau juga daya serap yang tinggi karena masyarakat yng membutuhkan juga banyak.

nayawitri-utami mengatakan...

Sebenarnya sih gampang saja cara menagatasinya, pemerintah tinggal meninjau lagi biaya selama masa pendidikan jangan kemahalan dan tdk katel-kartelan pada senior yang sdh lulus sehingga dokter yang telah menempuh spesiliasasi tdk memikirkan bagaimanana cara mengatasi biaya yang telah banyak dikeluarkan. Bagaimana seorang dokter tdk berpikir seribu kali jika mau mengambil spesialisasi saja harus mengeluarkan dana 400 jutaan, jadi wajarlah kalo tenaga dokter sepsialis masih jarang.

Posting Komentar