30 September 2009

Alat Kesehatan Wajib Dikalibrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Alat-alat kesehatan wajib dikalibrasi (penyetaraan standar) setidaknya setahun sekali. Pengujian, kalibrasi dan pengukuran paparan radiasi tersebut agar kinerja alat dan kesehatan pemakai terjamin. "Setiap pengadaan alat baru juga wajib diuji dan dikalibrasi. Terlebih lagi masyarakat semakin kristis dan menyadari hak-haknya." ujar Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan, Sjafii Ahmad, dalam acara peresmian gedung Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, Selasa (29/9).

29 September 2009

Semua Fraksi DPR Setujui RUU Rumah Sakit Menjadi Undang Undang

Jakarta - Depkes. Semua Fraksi DPR-RI akhirnya menyetujui Rancangan Undang Undang (RUU) Rumah Sakit disahkan menjadi Undang Undang. Keputusan ini diambil dalam Rapat Paripurna ke-10 DPR-RI yang dipimpin Drs. Muhaimin Iskandar, MSi., Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) di Gedung DPR-RI Senayan, Jakarta tanggal 28 September 2009. Pimpinan Sidang Paripurna, Drs. Muhaimin Iskandar, MSi., mengatakan bahwa semua fraksi menyetujui disahkannya RUU Rumah Sakit menjadi Undang-Undang dengan rincian sembilan Fraksi menyatakan setuju dan 1 Fraksi menyatakan setuju dengan catatan.

Menkes Terima Penyerahan Pendataan Hepatitis C Nasional

Jakarta - Depkes. Hari ini, 29/9/2009 Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS menerima penyerahan Pendataan Hepatitis C Nasional dari PT Roche Indonesia di Hotel Gran Melia Jakarta.

28 September 2009

WHO Minta Masyarakat Waspadai Munculnya Resistensi Obat


Jenewa, KOMPAS - Penggunaan obat antivirus untuk influenza A-H1N1 sejak dini sangat membantu penanganan penyakit itu, tetapi para tenaga kesehatan harus waspada dan berhati-hati agar tidak terjadi resistensi obat. Demikian terungkap dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia untuk PBB (WHO), pekan lalu.

1.000 Lebih Warga Terserang Chikungunya

JAMBI, KOMPAS.com-Lebih dari 1.000 warga Kabupaten Merangin, Jambi, yang tersebar di 14 dari 24 kecamatan terserang penyakit chikungunya. Serangan penyakit yang menyebabkan kelumpuhan sementara dan disebabkan oleh nyamuk ini dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB), kata Kepala Dinas Kesehatan Merangin Sirodjudin Hamid ketika dikonfirmasi, Minggu (27/9).

Menkes Serahkan Bantuan RS Lapangan dan Ambulans kepada Menteri Pertahanan

Jakarta - Depkes. Dalam rangka mendukung peran dan fungsi Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCB) TNI, Departemen Kesehatan RI menyerahkan bantuan berupa Rumah Sakit Lapangan dan Ambulans Bencana. Bantuan diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) kepada Menteri Pertahanan dan Keamanan Prof. Dr. Juwono Sudarsono, MA pada hari Senin, 28 September 2009, di Jakarta untuk diteruskan ke Panglima ABRI dan selanjutnya ke Panglima Kostrad.

15 September 2009

RUU Kesehatan Disahkan

JAKARTA, KOMPAS.com — Terlepas dari berbagai kontroversinya, Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Kesehatan dalam sidang paripurna, Senin (14/9), atau sehari lebih cepat dari rencana. UU Kesehatan yang baru ini merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Menurut Ketua Komisi IX dr Ribka Tjiptaning, yang juga Ketua Panitia Khusus Komisi IX untuk pembahasan RUU Kesehatan, kalau RUU Kesehatan sebagai payung hukum sudah diselesaikan, DPR bisa menyelesaikan perundangan lain yang terkait, seperti RUU Rumah Sakit.

14 September 2009

Insentif Dokter Spesialis di Mimika Rp25 Juta/Bulan

Timika (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua memberikan insentif sebesar Rp25 juta setiap bulan kepada dokter spesialis yang bertugas di wilayah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Erens Meokbun di Timika, Senin mengatakan pemberian insentif kepada para medis bertujuan meningkatkan motivasi dan semangat kerja bagi mereka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Indonesia-Amerika Serikat Jajagi Kerangka Baru Kemitraan Bidang Kesehatan

Jakarta - Depkes. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dr.dr. Siti Fadilah Supari Sp.JP(K) akan mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Kesehatan dan Layanan kemanusiaan Amerika Serikat Kathleen Sebelius di Washington DC dan hari ini bertolak ke Amerika untuk melakukan pembahasan menuju tercapainya kerangka baru kemitraan di bidang kesehatan dalam rangka pembentukan sebuah pusat riset biomedis dan kesehatan publik.

12 September 2009

Gelar Menkes RI "Lekang" Bila Membuang Syara

Yang Mulia Sultan Serdang Tuanku Luckman Sinar Basarsyah-II, SH menganugerahkan Gelar Kehormatan Adat Melayu Kesultanan Serdang kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia DR dr Siti Fadilah Supari, SpJP(K) dinobatkan Gelar Datuk Sri Perkasa Sejahtera Bangsa. Penganugerahaan berlangsung hikmad diwarnai prosesi yang bernuansa adat Melayu ini berlangsung Minggu (6/12) di objek wisata bahari Theme Park, Pantai Cermin, Sergai.

11 September 2009

Bali : Penggunaan Kartu Miskin Tidak Tepat Sasaran

Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali memutuskan untuk tidak lagi memberlakukan penggunaan kartu miskin terkait pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang akan dilaksanakan tahun 2010 mendatang. "Penggunaan kartu miskin penerapannya sering tidak tepat sasaran, selama ini kartu miskin tidak saja digunakan oleh masyarakat yang betul-betul miskin tetapi juga dimanfaatkan oleh masyarakat golongan menengah ke atas," kata Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di Denpasar, Minggu.

Rekrutmen Fasilitator Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS)

Jakarta-Depkes : Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), suatu wadah adhoc lintas departemen yang beranggotakan perwakilan dari BAPPENAS, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Perindustrian, Departemen Keuangan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dan Kementerian Negara Perumahan Rakyat, akan melaksanakan Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP) 2010-2014. Program ini membutuhkan tenaga untuk ditempatkan di provinsi, kota, dan kabupaten di Indonesia yang meliputi Jawa, Kalimantan, dan Sumatera sebagai:

FASILITATOR POKJA PROVINSI & KAB/KOTA

Kualifikasi:
  • Pria/Wanita, usia 30 – 50 tahun. 
  • Minimum S1, bidang teknik, sosial, manajemen, dan hukum; diutamakan: 1) Teknik Lingkungan, 2) Perencanaan Kota, 3) Teknik Sipil, 4) Kesehatan Masyarakat, 5) Hukum dan Pemerintahan, 6) Komunikasi Publik. 
  • Memiliki pengetahuan/keahlian di bidang perencanaan dan pembangunan prasarana di daerah, penyediaan air bersih dan sanitasi, kesehatan masyarakat, kebijakan publik, atau penyusunan RENSTRA. 
  • Minimum pengalaman 5 tahun sebagai pegawai pemerintah, konsultan pembangunan daerah, fasilitator pembangunan masyarakat, atau konsultan monitoring pembangunan prasarana.
  • Berpengalaman bekerja bersama masyarakat dan pemerintah daerah. 
  • Mampu berkomunikasi aktif dengan semua elemen masyarakat. 
  • Mampu bekerja sama dalam kelompok/organisasi. 
  • Mampu memimpin pertemuan dan koordinasi. 
  • Diutamakan yang dapat menguasai budaya dan bahasa daerah di wilayah kerja yang diminati.
  • Mampu mengoperasikan komputer dan menguasai program aplikasi perkantoran. 
  • Mampu berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan, menjadi nilai lebih.
Persyaratan lain:
  • Bersedia diwawancara di lokasi yang ditetapkan Panitia (biaya perjalanan ditanggung peserta seleksi).
  • Bersedia mengikuti pelatihan selama satu bulan di Jakarta dengan biaya Panitia. 
  • Proses pelatihan merupakan seleksi untuk mengikuti pelaksanaan program. 
  • Masa penugasan minimal 1 tahun dengan kemungkinan diperpanjang sesuai prestasi.

KETENTUAN MELAMAR:
  1. Pelamar melakukan registrasi online di website www.sanitasi.or.id.
  2. Pelamar diharuskan pula mengirimkan dokumen berikut melalui email ke fasilitator.ppsp@sanitasi.or.id :
  • Surat lamaran dan CV.
  • Pengalaman kerja agar dilengkapi dengan surat rekomendasi dari klien atau pimpinan unit kerja. 
  • Total ukuran email tidak lebih dari 500kb. 
  • Subjek email lamaran adalah nomor KTP pelamar.

3. Lamaran ditutup tanggal 11 September 2009 pukul 17.00 WIB.

4. Hasil seleksi tahap I diinformasikan melalui email pada tanggal 18 September 2009.

Selengkapnya


10 September 2009

Spekulan Sembako Adalah "Teroris" Ekonomi

Selalu terjadi setiap tahun. Setiap menjelang perayaan hari-hari tertentu, dua minggu sebelumnya harga-harga sembako tiba-tiba melonjak. Pemerintah baru mengumumkan rencana kenaikan gaji PNS dan TNI. Tiba-tiba barang langka atau tidak ada di pasaran. Kemudian itu membuat repot konsumen saat tiga hari menjelang perayaan.

Demikian juga menjelang Ramadan tahun ini, dan hampir bisa dipastikan kenaikan harga-harga yang sama juga bakal terjadi tak lama lagi menjelang Idul Fitri. Kemudian menjelang Natal dan perayaan Tahun Baru.

Menanti Kesadaran Halal Umat

Jakarta : Mengonsumsi makanan halal dan baik merupakan hal yang tak bisa ditawar oleh seorang Muslim, kecuali dalam keadaan darurat. Islam memandu umatnya untuk hanya mengomsumsi yang halal dan baik. Meski dalam kenyataannya, banyak umat Islam mengabaikan hal ini.

Mereka jarang bersikap kritis pada makanan yang mereka konsumsi. Padahal, kata Auditor LPPOM MUI, Anton Apriyantono, makanan memberikan pengaruh dalam perilaku keseharian seorang Muslim. Secara spiritual pun berpengaruh. Ia menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa terkabulnya doa bergantung pula pada makanan.

09 September 2009

Paling Minim, Jakarta Harus Punya 25 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara


JAKARTA, KOMPAS.com — Supaya kualitas udara terus dikontrol, paling tidak di Jakarta harus mempunyai 25 stasiun pemantauan kualitas udara. "Namun kita punya lima. Tiga di antaranya rusak, dua beroperasi dan satu akan dibangun tahun ini di sekitar Bundaran Hotel Indonesia," kata Peni Susanti, Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Propinsi DKI Jakarta (BPLHD), Minggu (30/8).

Stasiun yang beroperasi itu ada di Senayan Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Selain itu, ada 1 mobil pemantauan kualitas udara yang berada di depan Departemen ESDM. "Tujuan dari alat ini adalah untuk mengetahui kualitas udara tiap harinya, sebagai acuan untuk membuat kebijakan," ucap Peni.

08 September 2009

Badan POM RI Luncurkan Mobil Laboratorium Keliling

Maraknya peredaran makanan/minuman, obat dan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya membuat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) RI meningkatkan pengawasan dan pengamanan barang-barang tersebut yang beredar di masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan POM RI dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, MKes, SpFK saat peluncuran mobil laboratorium keliling pada Senin, 7 September 2009 di kantor Badan POM, Jakarta.

Peluncuran mobil laboratorium keliling ini dilakukan untuk membantu mengurangi hambatan-hambatan seperti jarak yang jauh, kemacetan, dan waktu tempuh saat Badan POM melakukan pemeriksaan atau sampling di berbagai lokasi. Selama ini proses tersebut dilakukan dengan cara pihak Badan POM mendatangi lokasi yang dimaksud, mengambil sampel dan kemudian dikirim ke laboratorium di kantor Badan POM. Dengan adanya mobil laboratorium keliling ini, maka pemeriksaan tersebut dapat dilakukan saat itu juga di lokasi dengan menggunakan peralatan yang tersedia pada laboratorium keliling, ujar dr. Husniah.

Menurut dr. Husniah laboratorium keliling ini dapat difungsikan untuk pengawasan makanan yang mengandung bahan berbahaya, pengawasan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, pengawasan obat palsu, pengawasan produk Tanpa Ijin Edar (TIE), serta pengawasan produk kadaluarsa. Saat ini pengawasan difokuskan pada makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti Formalin, Borax, Rhodamin B, Methanyl Yellow, Arsen, Sianida, Residu Pestisida dan pengawasan parsel lebaran dari makanan kadaluarsa serta makanan yang mengandung unsur haram dalam agama Islam.

Laboratorium keliling yang diluncurkan saat ini berjumlah 8 unit, 7 unit akan dioperasikan di wilayah DKI Jakarta dan 1 unit akan dioperasikan di wilayah Serang. Dr. Husniah berharap agar laboratorium keliling ini juga dapat segera direalisasikan di seluruh Indonesia.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, serta menemukan hal-hal yang mencurigakan dan perlu disampaikan, agar menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (UPLK) Badan POM RI di nomor telepon 021-4263333, SMS 021-32199000, atau e-mail uplk@pom.go.id

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail: puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes

Peresmian Teater Nyamuk Sebagai Ikon Wisata Ilmiah

Keberadaan Teater Nyamuk adalah upaya pendekatan kepada masyarakat untuk mempermudah akses hasil penelitian Badan Litbangkes sehingga berdaya guna dan berhasil guna, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes), Prof. DR. Dr. Agus Purwadianto, SH, Msi, Sp. F(K).

Hal itu disampaikan dalam acara peresmian Mosquito Teather (Teater Nyamuk) di Desa Babakan, Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis Jawa Barat tgl. 19 Agustus 2009.

Teater Nyamuk merupakan ikon wisata ilmiah dengan kegiatan yang mengintegrasikan pembelajaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bidang kesehatan dengan kegiatan pariwisata, tambah Prof. Agus Purwadianto.

Menurut Prof. Agus Purwadianto, kejadian penyakit yang ditularkan nyamuk di Indonesia masih tinggi. Bahkan beberapa nyamuk telah resisten terhadap insektisida dan beberapa jenis virus serta kuman penyebab penyakit juga resisten terhadap pengobatan. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah sudah mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk mengatasi penyakit tersebut.

Sebagai pendukung wisata ilmiah, gedung berkonsep minimalis dengan nuansa perpaduan hijau, merah dan oranye ini dilengkapi fasilitas sesuai kegiatan yang dilakukan di gedung tersebut.

Fasilitas itu terdiri dari gedung sinema berukuran 9x8 meter dengan kapasitas 120 orang, ruang multimedia yang berfungsi untuk proses editing dan dubbing, pusat pelayanan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan informasi, penjualan tiket serta penjualan souvenir dan museum sebagai tempat penyimpanan koleksi dan dokumen.

Teater ini merupakan museum nyamuk pertama di Indonesia, dihiasi replikasi nyamuk ukuran besar pada dinding utamanya. Ada enam genus koleksi nyamuk yang dimiliki museum ini yaitu : Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres dan Toxor. Masing-masing genus terdiri dari spesimen stadium telur, larva, pupa dan nyamuk.

Teater yang dibangun dengan dana APBN Departemen Kesehatan didukung penuh pengembangan dan pemanfaatannya sebagai ikon wisata ilmiah oleh Pemda Kab. Ciamis dan Pemda Provinsi Jawa Barat . Sinergi antar sektor menjadi ciri nyata dalam ikon wisata ilmiah ini, khususnya sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi, ujar Sugianto, Msc.PH, Kepala Loka Litbang P2B2 Ciamis.

Rangkaian kegiatan peresmian mengambil tema “Mari Kenali Nyamuk Agar Terhindar dari Penyakit”, diharapkan masyarakat mengenal lebih dekat tentang nyamuk terutama bionomik/perilaku hidup nyamuk dan berperilaku hidup bersih sehat supaya terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria, DBD, chikunguya, dan filariasis, tambah Sugianto.

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih terjadi transmisi malaria (berisiko Malaria/Risk-Malaria), dimana pada tahun 2006 terdapat sekitar 2 juta kasus malaria klinis, sedangkan tahun 2007 menjadi 1,75 juta kasus. Jumlah penderita positif malaria (hasil pemeriksaan mikroskop positif terdapat kuman malaria) tahun 2006 sekitar 350 ribu kasus, dan pada tahun 2007 sekitar 311 ribu kasus.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Sumber: Depkes

06 September 2009

Korban Gempa di Ciamis Kekurangan Sembako

Tasikmalaya (ANTARA News) - Korban gempa Tasikmalaya yang menimpa Kecamatan mangunjaya, Kabupaten Ciamis, Jabar, mengaku kekurangan sembako untuk kebutuhan selama ditempatkan di tenda pengungsian.

Syuhada (35) salah seorang warga yang mengungsi mengatakan sejak terjadinya gempa bumi Rabu lalu, bantuan sembako yang datang dari TNI Kodim Ciamis, beberapa kelompok dan instansi swasta, sedangkan dari pemerintah baru dua kali memberi bantuan.

"Bantuan yang sudah diberikan hanya cukup untuk satu hari dan sekarang warga kekurangan bahan makanan," katanya di tempat pengungsian, Minggu.

Dikatakannya, bantuan yang telah diberikan berupa mie dan beras dari komunitas Budha Suci, Indosat, dari kepresidenan dan TNI, yang seluruhnya dibagikan kepada warga di pengungsian sudah habis dalam satu hari satu kali pembagian.

"Jadi warga hanya menunggu bantuan lagi. Sekarang saja (Minggu, red) yang baru dibagikan dari kepresidenan sudah hampir habis," katanya.

Tenda pengungsian yang sudah tersedia dipasang sebanyak delapan tenda besar dari TNI, satu tenda dari Indosat, dari Budha Suci 100 tenda kecil dan satu tenda besar yang digunakan untuk kegiatan belajar.

Diharapkannya ada tambahan tenda baru dari pihak lain khususnya dari pemerintah daerah kabupaten Ciamis segera menyediakan tenda besar untuk warga di pengungsian yang berjumlah sebanyak 515 orang.

"Tenda belum cukup menampung warga di pengungsian," katanya.

Sementara itu menurut petugas Kesra Kabupaten Ciamis, Taufik Hidayat, dari 39 Kecamatan yang tersebar, wilayah Kecamatan Mangunjaya merupakan daerah yang mengalami kerusakan rumah dan fasilitas umum cukup parah. Korban jiwa meninggal dunia enam orang di Kabupaten Ciamis, dua orang diantaranya dari Mangunjaya.

Kecamatan Mangunjaya yang mengalami kerusakan cukup berat yakni Desa Sindang Jaya, Kersa Ratu, Cirapuan, Babakan, dan Hegarmanah, seluruh bangunan di desa tersebut 80 persen hancur.

"Semuanya rusak berat dan sekarang dari pengajuan warga membutuhkan bantuan sembako, air bersih dan tenda," katanya.

Sementara itu jarak tempuh menuju wilayah Kecamatan Mangunjaya sekitar 40 kilometer dari kota Ciamis, dengan keberadaan titik lokasi pengungsian di pedalaman dari jalan raya Ciamis-Pangandaran.(*)

Bantuan Korban Gempa Alami Kendala Distribusi

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengatakan bantuan untuk korban gempa di Jawa Barat belum bisa menjangkau seluruh titik karena ada kendala dalam pendistribusian bantuan.

"Bantuan untuk korban bencana cukup banyak, tapi memang masih ada kendala dalam distribusi, sehingga beberapa titik belum terjangkau," katanya usai menemui perwakilan korban luapan lumpur Lapindo di rumah dinasnya di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu sore.

Distribusi bantuan, katanya, terganggu karena sebagian jalur jalan menuju ke lokasi-lokasi yang terkena dampak gempa tidak mudah dilalui. "Pemerintah daerah harus segera mengatasi masalah ini," katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa pemerintah kabupaten dan provinsi punya otoritas untuk mengeluarkan stok beras yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan korban gempa. "Jadi seharusnya itu tidak jadi masalah," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa.

"Bantuan rehabilitasi akan diberikan, tapi bentuknya seperti apa dan berapa besar, akan dibahas lebih dulu," jelasnya.

Rabu (2/9) lalu, gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang berpusat di 142 km barat daya Tasikmalaya pada kedalaman 30 km mengguncang sebagian wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Sabtu (5/9) jumlah korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 70 orang dengan rincian, Kabupaten Cianjur (27), Kabupaten Garut (7), Kabupaten Sukabumi (3), Kabupaten Tasikmalaya (4), Kota Tasikmalaya (5), Kabupaten Bandung (15), Kabupaten Bandung Barat (1), Kabupaten Bogor (2), dan Kabupaten Ciamis (6).

Selain itu, di Kabupaten Cianjur 32 orang masih dinyatakan hilang.

Gempa juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur, bangunan publik dan perumahan penduduk.(*)



04 September 2009

7.803 Orang Mengungsi Akibat Gempa di Tasikmalaya

Hingga hari kedua pasca gempa bumi tektonik di Tasikmalaya Jawa Barat, sebanyak 7.803 orang mengungsi di tempat-tempat penampungan sementara. Pengungsi tersebar dibeberapa tempat di Provinsi Jawa Barat (5.415 orang) dan di Provinsi Jawa Tengah (2.388 orang).

Akibat gempa ini sedikitnya 59 orang meninggal, 32 orang hilang, 144 orang luka berat dan harus rawat inap dan 523 orang luka ringan. Selain itu, beberapa sarana kesehatan juga rusak diantaranya 1 RS, 22 Puskesmas, 29 Pustu. Sementara infrastuktur yang rusak meliputi 111 unit sekolah, 399 masjid/mushola, dan 8 unit perkantoran.

Demikian informasi yang diterima Pusat Komunikasi Publik dari Kepala Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Depkes dr. Rustam S. Pakaya, MPH.

Menurut dr. Rustam, Departemen Kesehatan telah mengirimkan bantuan berupa 3 orang petugas ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Cianjur membawa 25 kantong mayat, genset portable dan MP-ASI, 2 orang petugas ke Dinkes Kab. Tasikmalaya membawa 20 veltbed dan 2 orang petugas ke Dinkes Kab. Garut membawa MP-ASI 40 dus, obat paket, PAC 2 dus (1.000 sachet), dan polybag 1.000 buah. Depkes juga telah mengirimkan 5 ton MP-ASI ke 5 Kabupaten (Kab. Tasikmalaya, Kab. Cilacap, Kab. Cianjur, Kab. Garut dan Kab. Ciamis)

Bantuan yang dibutuhkan berupa 20 tenda pleton, 500 buah Velbed, 20 kantong mayat dan 1.500 selimut (Kab.Tasikmalaya), MP ASI untuk 2000 anak, 2.000 selimut, 10.000 pakaian dalam wanita, 300 kantong mayat, 500 velted, 5.000 kantong sampah, 500 paket higienis sanitasi dan 100 ampul ATS (Prov.Jawa Barat).

Dr. Rustam menyatakan, hingga saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi yang mengalami kejadian gempa bumi tektonik serta Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Siapkan Reformasi Kesehatan

Setelah melakukan reformasi pendidikan pada masa jabatan pertama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan reformasi kesehatan pada masa jabatan kedua nanti. “ Saya tengah menyusun reformasi kesehatan dalam buku cetak biru, termasuk dalam program 100 hari nanti akan melakukan banyak agenda bidang kesehatan ”, kata Presiden SBY ketika melantik 17 anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) di Istana Negara Jakarta tanggal 3 September 2009.

Menurut Presiden SBY, periode lima tahun mendatang akan dilakukan reformasi kesehatan gelombang pertama yang meliputi penambahan anggaran kesehatan, kesejahteraan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah sangat terpencil, pedalaman dan pulau-pulau terluar dan pembangunan rumah sakit kelas dunia harus dapat diwujudkan.
“ Lima tahun mendatang harus kita pastikan Indonesia memiliki world class hospital yang memungkinkan warga negara Indonesia tidak perlu sedikit-sedikit berobat ke luar negeri. Saya percaya layanan kesehatan di dalam negeri dan saya ingin makin berkembang, makin mapan, makin baik fasilitas dan prasarananya. Indonesia tidak kurang pakar di bidang kesehatan, kemampuan dan teknologi kedokteran yang dimiliki. Saya mengajak masyarakat untuk berobat dan melakukan chek-up kesehatan di dalam negeri sendiri“, ujar Presiden SBY.
Presiden selanjutnya menegaskan, dalam lima tahun mendatang Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit juga harus diupayakan memiliki perlengkapan semestinya sehingga Saudara kita yang kurang beruntung dapat memperoleh pelayanan gratis melalui program Jamkesmas dan masyarakat yang dicover dengan jaminan kesehatan lain bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lebih baik dan bermutu.
Menurut Presiden SBY, kesehatan merupakan hak dasar rakyat, karena itu kesehatan digunakan sebagai ukuran yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup manusia selain pendidikan dan pendapatan. Oleh karena itu Presiden minta anggota KKI yang akan bertugas sampai tahun 2014, agar kepercayaan rakyat diemban dengan melaksanakan tugas dengan baik untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Presiden juga mengharapkan kepada para dokter dan dokter gigi sebagai kaum professional harus memiliki dua kebutuhan mendasar, yaitu kompetensi dan etika profesionalisme, dua-duanya adalah kebutuhan kembar yang harus dimiliki seorang prefesional.
“ Lahirnya KKI untuk memastikan bahwa dua persyaratan yang harus dimiliki dokter dan dokter gigi dapat diwujudkan di negeri ini”, kata Presiden.
Presiden mengingatkan. meskipun lembaga ini berdasarkan UU bersifat otonom, mandiri, independent tetapi harus berada dalam sistem nasional atau aturan yang berlaku di Indonesia.
Anggota KKI periode 2009-2014 yang dilantik sebanyak 17 orang, yaitu : Dr. Yoga Yuniadi, dr, SpJP (K), Dr. Tri Erri Astoeti, drg, M.Kes (Asosiasi RS Pendidikan), Daryo Soemitro, dr, Sp.BS (K) ( Kolegium Kedokteran Indonesia ), Dr. Fachmi Idris, dr, M.Kes, Dr. Wawang Setiawan Sukarya, dr, SpOG (K), MARS, M.H.Kes ( Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia), Dr. H. Bambang S. Trenggono, drg, M.S wakil dari Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi Indonesia, Prof. Dr. Hardyanto Soebono, dr, Sp.KK (K) (Asosiasi Institusi Kedokteran Indonesia ), Azrial Azwar, drg, Sp.BM, I Putu Suprapta, drg, M.Sc (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), Afi Savitri Sarsito, drg, Sp.PM ( Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia ), Sumaryono Rahardjo, S.E, MBA, Adriyati Rafly, Atika Walujani Moedjiono, Ir. M.P.H (Tokoh Masyarakat), Dr. Laksmi Dwiati, drg, M.M, M.H.A, Mohammad Toyibi, dr, Sp.JP (Departemen Kesehatan), Prof. Dr. Menaldi Rasmin, dr, Sp.P (K), Sri Angky Suekanto, drg, Ph.D (Departemen Pendidikan Nasional).
Hadir dalam pelantikan Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI, Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu serta pejabat tinggi Negara lainnya.
KKI mempunyai fungsi, pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis dan mempunyai tugas : melakukan registrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi, serta melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai fungsi masing-masing.
Dalam periode 2005 sampai Agustus 2009 telah diterbitkan Surat Tanda Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi sebanyak 104.741 orang dengan rincian : dokter 66.743 orang, dokter spesialis : 18.757 orang, dokter gigi : 18.757 orang dan dokter gigi spesialis 1.431 orang.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes. go.id, atau kontak@puskom.depkes. go.id.

Sumber: Depkes

Pusat Penanggulangan Krisis Depkes Terjun Membantu Korban Gempa di Tasikmalaya

Jakarta: Tasikmalaya Diguncang Gempa 7,3 Skala Richter, pada tanggal 2 September 2009 pukul 14.55 WIB. Lokasinya 142 kilometer barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat, pada kedalaman 30 km. Gempa tersebut berpotensi tsunami. Getaran gempa terasa cukup keras di Jakarta, Jawa Barat selatan, Jawa Tengah Selatan, dan Yogyakarta. Pihak BMKG mengingatkan adanya gempa susulan, dan diimbau warga di tepi pantai selatan untuk waspada mengingat gempa tersebut berpotensi tsunami.

Departemen Kesehatan telah mengirimkan 3 orang petugas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dengan membawa kantong mayat sebanyak 25 buah, genset portable dan MP-ASI, serta menyiapkan tim bantuan bila diperlukan. Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP, (K), hari ini juga mengunjungi korban gempa di Kab. Cianjur, kata dr. Rustam S. Pakaya, MPH, Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Depkes.

Menurut dr. Rustam, jajaran Dinas Kesehatan setempat telah melakukan berbagai upaya untuk menolong korban gempa antara lain pelayanan kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit serta melakukan pemantauan di lokasi bencana.

Perkembangan akibat gempa bumi di Kabupaten Tasikmalaya tanggal 2 September 2009 jam 15.55 yang dipantau Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Depkes sampai dengan 3 September 2009 pk. 04.00 mengakibatkan 35 orang meninggal dunia dengan rincian :
  1. 11 orang di Kab. Cianjur,
  2. 4 orang di Kab. Garut,
  3. 3 orang di Kab. Tasikmalaya,
  4. 6 orang di Kab. Bandung,
  5. 1 orang di Kab. Sukabumi,
  6. 1 orang di Kab. Ciamis,
  7. 3 orang di Kota Tasikmalaya dan
  8. 6 orang di Kota Banjar.
Selain itu juga terdapat korban hilang sebanyak 40 orang di Kab Cianjur, kata dr. Rustam S. Pakaya, MPH . Masih menurut dr. Rustam S. Pakaya, korban luka berat sebanyak 75 orang, dengan rincian :
  1. 1 orang dirawat RSCM Jakarta,
  2. 1 orang dirawat di RSU Ciamis,
  3. 4 orang dirawat di Kab. Cianjur,
  4. 15 orang di Kab. Bandung,
  5. 29 orang di Kab. Tasikmalaya dan
  6. 25 orang di Kab. Garut.
Sedangkan korban luka ringan sebanyak 363 orang, dengan rincian :
  1. sebanyak 7 orang di RS MMC Jakarta,
  2. 19 orang di RS Jakarta,
  3. 4 orang di RSPP Jakarta,
  4. 10 orang di Kab. Cianjur,
  5. 2 orang di Kab. Sukabumi,
  6. 75 orang di Kab. Bandung,
  7. 22 orang di Kab. Garut,
  8. 200 orang di Kab. Tasikmalaya dan
  9. 24 orang di Kab. Ciamis.


Gempa juga mengakibatkan terjadi pengungsian sebanyak 2.000 orang yang tersebar di 5 kecamatan di kab Tasikmalaya. Sarana kesehatan yang rusak yaitu 1 unit Puskesmas rusak ringan di Kab Sukabumi dan 1 unit Puskesmas rusak berat di Kab. Tasikmalaya, tambah dr. Rustam.

"Bantuan yang dibutuhkan berupa Velbed sebanyak 500 buah, kantong mayat 20 dan selimut sebanyak 1500 buah, ujar dr. Rustam."

Jadi, kapan giliran kita untuk membantu ? Anda dapat membantu korban gempa bumi di Tasikmalaya melalui Forum Indonesia Sehat berupa barang-barang kebutuhan seperti selimut, pakaian layak pakai, dll. Bantuan ini akan kita salurkan melalui Departemen Kesehatan dan Departemen Terkait lainnya. Nomor Hotline dan SMS kami adalah : 0816.786300 dan 021.32.3535.29 (24 Jam)

03 September 2009

Tambahan 14 Kasus Baru Positif Influenza A H1N1, 2 orang meninggal

Badan Litbangkes Depkes tanggal 2 September 2009 melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 14 kasus baru, 2 orang diantaranya meninggal dunia, seorang anak dari DKI Jakarta dan 1 orang perempuan dari Yogyakarta, keduanya mempunyai faktor risiko yang mendasari dan juga pneumonia, hasil laboratorium juga menunjukkan H1N1(+). Dengan demikian secara kumulatif, total kasus sampai saat ini 1.097 orang di 25 provinsi dan 10 kematian, kata Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, Dirjen P2PL Depkes.

Ditambahkan, “data kasus influenza A H1N1 di negara tetangga kita menunjukkan Thailand memiliki 14.976 kasus dengan 119 kematian, Singapura 16 kematian, Malaysia 64 kematian dan Australia ada 35.095 kasus dengan 155 kematian", ujar Prof. Tjandra

Prof. Tjandra menjelaskan, penyakit influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat namun dapat dicegah.

Cara yang efektif untuk mencegah yaitu menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar yakni makan dengan gizi seimbang, beraktivitas fisik/berolahraga, istirahat yang cukup dan mencuci tangan pakai sabun. Selain itu, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu dirawat di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes

Tambahan 28 Kasus Baru Positif Influenza A H1N1

Tanggal 1 September 2009, Badan Litbangkes Depkes melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 28 orang. Dengan tambahan ini jumlah kasus keseluruhan menjadi 1.083 kasus tersebar di 25 provinsi. Tambahan 1 provinsi baru adalah provinsi Papua, kata Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P., MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes.

Ditambahkan, data kasus influenza A H1N1 di negara tetangga kita yaitu Thailand memiliki 13.019 kasus dengan 114 kematian, Singapura 12 kematian, Malaysia 68 kematian dan Australia ada 33.511 kasus dengan 132 kematian.

Prof. Tjandra menjelaskan, penyakit influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat namun dapat dicegah.

Cara yang efektif untuk mencegah yaitu menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar yakni makan dengan gizi seimbang, beraktivitas fisik/berolahraga, istirahat yang cukup dan mencuci tangan pakai sabun. Selain itu, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu dirawat di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes

Laporan Permasalahan Kesehatan Aibat Banjir di Kab.Langkat, Sumatera Utara

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dan PPK Regional Sumtera utara pada tanggal 29 Agustus 2009 pukul 19.30 diketahui bahwa telah terjadi banjir di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Stabat, Desa Pantai Gemi dan Kecamatan Secanggang, Desa Perkotaan, Desa Karang Gading, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Banjir tersebut diakibatkan oleh meluapnya Sungai Blengking, yang mengakibatkan rumah tergenang sebanyak -+ 321 unit dengan ketinggian air hingga 70 cm. Saat ini ketinggian air 20 – 50 cm.

Tidak ada korban meinggal dan luka – luka, kunjungan korban banjir ke Pos Kesehatan sebanyak 42 orang dengan rincian Kecamatan Stabat 20 orang dan Kecamatan Secanggang 22 orang. Terjadi pengungsian di rumah Kepala Desa dan rumah yang tidak terendam banjir. Saat ini seluruh pengungsi sudah pulang ke rumah masing – masing.

Upaya yang dilakukan antara lain : mendirikan Pos Kesehatan 24 jam di Poskesdes dan Puskesmas, memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir, melakukan surveilans aktif oleh petugas puskesmas untuk SKD penyakit menular, melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait baik kabupaten dan provinsi, PPK Regional mengirimkan bantuan obat- obatan (4 paket), MP ASI , Kaporit dan pembersih air cepat, desinfektan, dan melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan.

Saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, PPK Regional Sumatera Utara dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.

Sumber: Depkes

Peringatan Dini BMKG : Waspada !!!

BMKG : Waspada pada hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang. 

Antara tanggal : 01 – 02 september 2009, Pesisir Barat Sumatera, Sumatera bagian Utara dan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua Barat, Papua Tengah dan Papua Timur bagian Utara. 

Antara tanggal : 03 – 04 september 2009, Pesisir Barat Sumatera, Sumatera bagian Utara dan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi bagian Tengah, Maluku bagian Utara, Papua Barat, Papua Tengah dan Papua Timur bagian Utara. 

Antara tanggal : 05 – 07 september 2009, Pesisir Barat Sumatera, Sumatera bagian Utara dan Tengah, Kalimantan Timur, Jawa bagian Barat, Sulawesi bagian Tengah, Maluku bagian Utara, Papua Barat, Papua Tengah dan Papua Timur bagian Utara


Sumber : BMKG

Gempabumi Berkekuatan 7.3 SR Guncang Tasikmalaya

BMKG : Gempabumi tektonik kembali terjadi. Hari ini tanggal 2 September 2009, telah terjadi gempabumi di laut dengan kekuatan gempa 7,3SR. Gempa yang berpusat di 142 km BaratDaya Tasikmalaya Jawa Barat dengan kedalaman 30km dirasakan hampir seluruh pulau Jawa.

Di Jakarta sendiri kekuatan gempa mencapai IV Skala MMI (Modified Mercalli Intensity). Sedangkan di Denpasar mencapai III Skala MMI. Gempa tersebut berpotensi tsunami. Namun setelah 1 jam setelah gempabumi, BMKG mencabut kesiagaan terhadap tsunami.

Menurut data yang diperoleh, tsunami memang terjadi, namun sangat kecil. Sedangkan Korban jiwa menurut laporan saat ini mencapai 15 orang. Mereka tersebar di Tasikmalaya, Sukabumi dan Cianjur.

Adapun gempa susulan masih diperkirakan akan terjadi. Masyarakat di wilayah bencana diharapkan untuk tidak panik, dan tetap waspada akan gempa susulan. Dan jangan terpengaruh oleh isu-isu yang menyesatkan.

Sumber : GMKG

02 September 2009

Permasalahan Kesehatan Akibat Banjir Bandang di Kab. Mandailing Natal, Sumatera Utara

Pada tanggal 26 Agustus 2009 pukul 16.50 WIB diperoleh informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal dan PPK Regional Sumatera Utara bahwa telah terjadi banjir bandang di Desa Bulusoma, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Banjir Bandang tersebut mengakibatkan rumah rusak berat sebanyak 16 unit dan rumah hanyut 1 unit. Jumlah penduduk berisiko sebanyak 105 jiwa.

Tidak ada korban meninggal dan luka – luka akibat kejadian tersebut. Juga tidak terjadi pengungsian.

Upaya yang dilakukan antara lain , membentuk Pos Kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan.

Saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupatn Mandailing Natal, PPK Regional Sumatera Utara dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.

Sumber: Depkes