Jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Kota Bekasi kini mencapai 579 orang. Jumlah ini merupakan yang terbesar kedua di Provinsi Jawa Barat, setelah Kota Bandung. Dari jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bekasi, 126 penderita meninggal dalam kurun waktu empat tahun, 2005-2009.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi dr. Retni Yonti, mengatakan, jumlah itu hanya yang terdata di Dinkes. Setiap tahun jumlah penderita penyakit it uterus bertambah, sehingga tidak tertutup kemungkinan ada penderita yang tidak terdata karena tidak pernah memeriksakan diri ke rumah sakit.
Ironisnya, menurut Retni, sejumlah bayi tertular HIV dari ibunya yang lebih dulu mengidap penyakit tersebut. Oleh karena itu, ia menyarankan kepada wanita pengidap HIV/AIDS yang hamil agar melakukan persalinan melalui operasi cesar. Karena melalui operasi Cesar, bayi akan terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
“Setelah sang bayi lahir, si ibu tidak boleh memberikan air susu ibu (ASI). Kalau disusui, bayi akan tertular HIV/AIDS yang diderita ibunya,” kata Retni, (Rabu (25/11).
Mengenai penyebaran HIV/AIDS, Retni menjelaskan, dapat menyebar melalui berbagai medium, antara lain penggunaan jarum suntik secara bergantian bagi pengguna narkoba dan seks bebas, terutama dengan wanita atau pria yang positif HIV/AIDS. “Kalau sampai tertular, tidak ada obatnya. Konsumsi obat secara terus menerus pun paling hanya memperlambat status HIV ke AIDS,” katanya.
Syaiful Harahap dari LSM Info Kespro Jkarta, mengaku sulit mendeteksi seluruh penderita HIV/AIDS di Kota Bekasi. Dia memperkirakan, kemungkinan warga Kota Bekasi yang terinfeksi virus itu lebih banyak dari yang terdata. Apalagi pemeriksaan penyakit itu melalui tes darah. “Sebagian penderita mungkin tidak mau memeriksakan diri dengan alasan malu,” katanya mengira-ngira.(din/bk).
Sumber: http://www.bkkbn.go.id/Webs/DetailBerita.php?MyID=934
Agama Adalah Pemahaman
8 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar