30 November 2009

Anak Papua Harus Diberi Asupan Gizi Cukup

Anak-anak usia di bawah lima tahun di Papua harus diberi asupan gizi makanan yang cukup agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang cerdas dan berkualitas. "Orangtua bukan hanya wajib melindungi anak, melainkan juga harus memiliki pemahaman tentang gizi dan kesehatan anak, sehingga tahu yang dibutuhkan anak dalam perkembangannya," kata dokter spesialis anak, Ernalita Kartika di Jayapura, Sabtu (21/11) seperti dikutip ANTARA.

Ernalita menjelaskan, gizi yang seimbang akan menunjang kecerdasan dan kekuatan fisik anak sehingga meningkatkan kemampuan belajar dan prestasi mereka. Namun, menurut Ernalita, yang menjadi permasalahan sekarang adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mengonsumsi asupan gizi tersebut masih relatif tinggi sehingga belum semua lapisan masyarakat mampu memenuhinya. "Harus kita akui biaya untuk beli susu dan makanan tambahan masih relatif tinggi," kata Ernalita.


Sementara untuk anak baru lahir hingga usia menyusui, lanjut Ernalita, wajib diberikan air susu ibu (ASI) agar benar-benar meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang alami. "ASI sangat bermanfaat bagi anak, sehingga wajib bagi ibu menyusui untuk memberikannya," ujarnya. Ia mengemukakan, dewasa ini masih banyak ibu menyusui yang cenderung menggunakan susu dan makanan kemasan. "Tak semua susu dan makanan anak yang dijual aman untuk diberikan pada anak," katanya.

Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas, Ernalita berharap peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan sosialisasi tentang kesehatan ibu dan anak, terutama bagi para ibu yang berada di kampung-kampung.(JUM/ANS)












Sumber: http://kesehatan.liputan6.com/berita/200911/251889/Anak.Papua.Harus.Diberi.Asupan.Gizi.Cukup

5 komentar:

yongky@windowslive.com mengatakan...

Kalau biaya untuk asupan gizi bagi anak mahal seperti yang dikatakan dkter Ernalita Kartika. Pemerintah harus harus ada jalan keluarnya dong karena masyarakat Indonesia masih banyak yang kehidupannya dibawah garis kemiskinan.

edward.dores@yahoo.com mengatakan...

Setuju. Kita hususnya pemerintah jangan membuat nyali masyarakat Indonesia bertambah ciut dengan mengatakan biaya asupan gizi untuk anak mahal. Karena masyarakat Indonesia kebanyakan kurang mampu. Sedangkan tidak ada orang tua yang menghendaki anaknya kekurangan gizi dan tidak sehat seperti yang terjadi di daerah lain.

Anonim mengatakan...

Responsifitas orang tua terhadap kondisi gizi anak-anaknya penting untuk tetap diperhatikan.Sayangnya masih banyak juga orang tua kebanyakan yang kurang memperhatikannya, kurangnya mapan ekonomi kadang menjadi penyebab ketidakberdayaan orang tua dalam usaha memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi bagi anak-anaknya.

Anonim mengatakan...

Asi memang kebutuhan inti anak balita dalam pemenuhan gizinya, tetapi hal ini pun sangat bergantung dengan pada kesehatan ibunya sebagai seumber pemenuhan asi. Jika asupan makanan yang dikonsumsi ibunya kurang terpenuhi sama ajah dngn kondisi anaknya.

Anonim mengatakan...

Realitas masih banyaknya orang tua yang tidak mampu memberikan asupan gizi kpd anaknya akibat minimnya ekonomi keluarga setidaknya harus ada terobosan bagi kecukupan gizi keluarganya. Pemerintah bisa saja mengalokasikan dana sbg program perbaikan gizi masyarakat. Di samping tentunya lebih mengaktifkan lagi kelompok sadar gizi yang telah di bentuk di berbagai kelurahan dan desa. Dengan cara ini paling tidak masyarakat yang tergolong katagori kekurangan gizi bisa dipetakan.

Posting Komentar