Sebagian besar jemaah haji Indonesia yang berobat ke BalaI Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) terkena nasofaringitis akut (Virus yang menyerang hidung dan tenggorokan) yang ditularkan melalui udara.
Ketua BPHI Dr. dr. Barita Sitompul mengemukakan di Mekah, Sabtu (5/12), penularan virus penyakit tersebut khususnya terjadi saat jemah mengikuti ritual puncak ibadah haji di Padang Arafah (untuk berwukuf), di Muzdalifah (melakukan mabit atau persiapan untuk melontar jamrah) dan di Mina untuk melontar jamrah.
Acara puncak ritual haji yang berlangsung dari 26 sampai 30 November (9 sampai 13 Zulhijah) tersebut diikuti jutaan jemaah haji dari berbagai penjuru dunia termasuk sekitar 208.000 jemaah dari Indonesia.
Konsentrasi massa terdiri atas jutaan jemaah haji yang mengikuti ritual tersebut di ruang terbuka, menurut dr. Barita menimbulkan kelelahan fisik, dan pada gilirannya membuat virus mudah memasuki tubuh mereka.
Sekitar 38 persen dari 1.000-an haji yang mendatangi balai-balai pengobatan haji Indonesia, baik untuk berobat jalan maupun rawat inap, menurut dia, menderita serangan nasofaringitis akut.
Sementara itu, sampai hari Sabtu , tercatat 172 haji Indonesia yang wafat saat menunaikan ibadah haji dki Tanah Suci.
Penyakit yang berhubungan dengan gagalnya fungsi jantung mendominasi penyebab kematian, disusul dengan gangguan pada alat pernapasan dan pendarahan otak.(Bm/An/Hk)
Sumber: http://www.berita8.com/news.php?tgl=2009-12-05&cat=4&id=16981
Agama Adalah Pemahaman
8 tahun yang lalu
1 komentar:
Banyaknya Jamaah haji yng terserang penyakit tenggorokan ini disebabkan cuaca yang berbeda dengan di Indonesia di samping juga karena ketahanan fisik yang turun akibat banyaknya kegiatan yang mesti dilakukan sebagai rangkaian ibadah haji.
Posting Komentar