Pemberantasan HIV/AIDS di Indonesia dinilai oleh penyanyi dangdut Iis Dahlia masih sulit. Mengapa? Karena angka pemakaian alat kontrasepsi (kondom) tergolong sangat kecil. “Padahal penggunaan kondom dapat mencegah penularan HIV/AIDS sampai 99 persen, lho,” kata penyanyi yang pernah duet dengan kelompok Band Ungu ini.
Iis menilai, saat ini budaya dan cara pandang masyarakat terhadap kondom sering salah kaprah. Selain dianggap tabu, kesadaran masyarakat menggunakan kondom pun masih sangat rendah. “Kesadaran masyarakat Indonesia menggunakan kondom sangat minim karena sosialisasi alat kontrasepsi ini masih rendah,” kata Iis.
Iis berpendapat bukan zamannya lagi sosialisasi alat kontrasepsi dianggap tabu. Jika sosialisasi dilakukan untuk peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia, maka anggapan tabu sudah harus bisa dikesampingkan. “Tujuan sosialisasi kan menghindari bertambahnya jumlah penderita HIV/AIDS. Anggapan seperti itu bisa dikesampingkan,” katanya.
Iis Dahlia juga menyerukan sosialisasi alat kontrasepsi tidak hanya dilakukan melalui media massa. Tetapi juga bisa menggunakan pendekatan langsung seperti sosialisasi ke sekolah. Pasalnya, penyebaran HIV/AIDS mulai menyerang usia remaja.
“Sosialisasi harus menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk sosialisasi kondom ke sekolah. Asalkan dikemas dengan baik dan tidak vulgar, dampaknya bisa jadi efektif,” iis berkilah.(mon/rm).
Sumber: http://www.bkkbn.go.id/Webs/DetailBerita.php?MyID=991
Agama Adalah Pemahaman
8 tahun yang lalu
2 komentar:
Boleh juga usulan sosialiasasi kondom di sekolah, tapi sebaiknya sosialisasi kondom hanya dilakukan pada sekolah tingkat atas saja. soalnya pada usia anak sekolah menengah atas pola pikir dan penalarannya sdh dewasa.
Apa tidak salah sasaran, ntar malah anak sekolah ngertinya malah kondomnya dan bukan aidsnya. Ini perlu dipikirkan juga dampak negatif dari upaya sosialisasi kondom di sekolah. Jangan sampai terjadi anak sekolah lebih tertarik membahas kondomnya daripada persoalan aids itu sendiri.
Posting Komentar