11 November 2009

Lama Tak Terdengar, Penyakit Kolera Muncul di Banyumas

Penyakit kolera, yang telah lama tidak terdengar, muncul di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, setelah penetapan status kejadian luar biasa (KLB) diare di daerah itu.

"Hasil pemeriksaan terhadap sampel korban diare ditemukan bakteri escherichia coli (E coli) yang dominan dan sebagian bakteri kolera," kata Wakil Pelayanan RSUD Margono Sukarjo Purwokerto, Muhammad Tarqib, di Purwokerto.

Menurut dia, bakteri E coli tersebut muncul dari kotoran manusia, demikian pula dengan bakteri kolera.

Ia mengatakan, penyakit ini sudah lama tidak terdengar, tetapi kini muncul kembali karena kondisi sanitasi yang jelek.

"Bisa saja penyakit kolera yang telah lama tidak muncul, kini datang kembali karena adanya vektor yang membawanya, seperti lingkungan yang kotor atau lalat," kata dia.

Menurut dia, gejala klinis penyakit kolera, yakni panas dan diare terus-menerus hingga kekurangan cairan yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Ani Pratiwi mengatakan, Dinkes telah mengambil sampel terhadap air sungai, sumur, dan muntahan warga.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kata dia, hasilnya ditemukan beberapa bakteri tetapi yang dominan E coli dan sebagian kolera. (Deft/An)



Sumber: http://www.berita8.com/news.php?tgl=2009-11-10&cat=4&id=16345

3 komentar:

kabul-santoso mengatakan...

memang dengan kondisi iklim dan cuaca yg tdk menentu ini akan sangat mudah penyakit datang apalgi jika kebersihan lingkungan diabaikan.

Anonim mengatakan...

Kolera berkembang dengan sangat cepat terutama di daerah yang tidak memiliki sumber air bersih dan daerah yang belum memiliki sistem pembuangan air yang cukup bagus. Untungnya penyakit ini jarang ditularkan dari satu orang ke orang lain. Biasanya gejala penyakit kolera adalah diare. Tapi, tidak jarang orang yang terkena penyakit kolera tidak mengalami gejala apapun. Hal ini bahkan terjadi pada hampir 90 % pengidap kolera tingkat sedang.

kurniasih mengatakan...

Masih banyaknya penduduk di Bayumas yg memiliki kebiasaan makan secara sembarangan mungkin juga menjadi penyebab munculnya penyakit kolera ini. Dinas Kesehatan setempat harus segera turun tangan utk melokasir tempat yg kira mejadi endemi penyakit ini. Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.

Posting Komentar