Dorkas Silitonga (33), seorang ibu yang koma selama 11 bulan setelah melahirkan secara Caesar di RS Bhakti Yudha, mengembuskan napas terakhir di rumahnya di Jalan Cagar Alam, Kampung Kavling Depkes RT 02/17, Pancoranmas, Depok, Selasa (8/12) pukul 05.30.
Dorkas yang mengalami keracunan kehamilan saat melahirkan atau preeklamsia meninggalkan seorang putri, Patricia Margareta Simanjuntak, dan suami Ramli imanjuntak. Awalnya kasus Dorkas ini mencuat karena diduga malapraktik.
“dalam dua hari istri saya panas tinggi. Walaupun panas tinggi, istri saya tidak kejang-kejang. Selasa ini memang mau dibawa ke RS Mitra keluarga Depok. Petugas dari Dinkes Kota Depok sudah dating, tapi istri saya sudah keburu meninggal,” kata Ramli, Kepala Seksi Pengembangan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Depok Nessi Annisa, menjelaskan, secara medis panas tinggi yang dialami Dorkas bisa disebabkan infeksi, baik itu oleh bakteri maupun virus. Infeksi tersebut berdampak hebat karena kondisi Dorkas melemah.
Setelah Dorkas ditanggung pengobatannya karena memiliki surat keterangan tidak mampu, pihaknya kerap melakukan pengontrolan terhadap Dorkas. Bahkan memberikan obat. Hal itu dilakukan seminggu sekali. Petugas kesehatan dari Puskesmas Pancoranmas juga melkukan pengontrolan dua kali dalam seminggu, yakni pada Senin dan Kamis.
Deece, dokter dari Puskesmas Pancoranmas mengatakan, selama memeriksa Dorkas tidak ada masalah. Bahkan Dorkas mengalami perbaikan.
“Dorkas koma bukan disebabkan malapraktik, tetapi karena preemklasia. Dorkas memiliki tekanan darah tinggi sebelum operasi Caesar,” paparnya.
Hal senada disampaikan Direktur Operasional RS Bhakti Yudha, Hannibal Pardede. “Operasi Caesar Ibu Dorkas sudah sesuai prosedur,” tuturnya.(na/wk).
Sumber: http://www.bkkbn.go.id/Webs/DetailBerita.php?MyID=1031
Agama Adalah Pemahaman
8 tahun yang lalu
2 komentar:
Apapun isu yang berkembang berkaitan dengan meninggalnya Dorkas, publik sdh terlanjur mengatakan bahwa kematian ini akibat malpraktek. sebenarnya jika ada keterangan medis sebelumnya berkaitan dengan hasil pemeriksaan mungkin tak seramai yang ada sekarang.
Kasus Dorkas adalah potret masyarakat terpinggirkan dan minim perhatian secara sosial, apapun komentar setiap orang kematian Dorkas patut menjadi tanggapan kritis setiap insan manusia. Beginikah nasib orng 2 yang tdk mampu ketika hrs berhadapan dengan namanya penyakit mesti bersusah payah hingga koma ?
Posting Komentar