28 November 2009

Menkes Bantah Stok Obat HIV Langka

Kamis, 26 November 2009


JAKARTA, KOMPAS.com — Pasokan anti retro viral (ARV), obat untuk penderita HIV, dikabarkan langka. Namun, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih membantah kabar tersebut. "Stok obat HIV tidak langka, kami selalu berupaya semaksimal mungkin untuk menambah stok di Indonesia," kata dia, di Jakarta, Kamis (26/11).

Selanjutnya Menkes mengatakan, Depkes selalu berupaya melakukan pembelian obat-obatan di awal tahun. Kemudian isu obat HIV yang expired dibantahnya secara tegas. "Tidak ada obat yang expired, semua obat dari luar sudah dialokasikan secara benar ke daerah yang terjangkit," tegasnya.

ARV sendiri merupakan obat khusus untuk penderita HIV/AIDS yang sampai saat ini sudah digunakan oleh 4.158 ODHA yang ada di Indonesia. ODHA yang sudah mengonsumsi mempunyai peluang besar untuk dapat sembuh.

Sumber berita : http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/11/26/21034580/menkes.bantah.stok.obat.hiv.langka

4 komentar:

rozie mengatakan...

mengobati penderita HIV/AIDS adalah keharusan, tetapi lebih penting dari itu adalah mencari akar masalah mengapa penyakit ini terus berkembang sedemikian cepat. Diantara akar masalah itu adalah narkota, prostitusi dan ekonomi. jika 3 (tiga) hal belum terselesaikan maka jangan harap penderita HIV/AIDS akan dapat menurun. ini tugas kita semua terutama adalah pemerintah.

Anonim mengatakan...

Perlu penjelasan secara rinci dan detail tentang kelangkaan obat untuk penderita HIV/AIDS ini, masyarakat pengguna obat ini tidak sedikit yang memerlukan obat tsb sebagai salah satu cara penyembuhan bagi penderita HIV/AIDS. Sayang sekali jika ketika dibutuhkan obat tsb sulit dicari atau ditemukan, apalagi kecenderungan penderita HIV/AIDS ini semakin meningkat saja.

Anonim mengatakan...

Pemenuhan kebutuhan obat bagi penyandang penyakit HIV/AIDS di Indonesia dewasa ini sangat meningkat, hal ini jelas menuntut peran pemerintah dalam usaha memenuhinya. Kita tidak bisa membayangkan jika dalam satu hari ada permintaan obat bagi HIV/AIDS ini meningkat tetapi di sisi lain terjadi kelangkaan obat bisa jadi hal ini akan semakin menambah beban penderita AIDS/HIV. Belum lagi beban sosial yang harus ditanggung penderita akibat dikucilkan masyarakatnya....

Anonim mengatakan...

Saya kira Ibu Menkes tidak perlu membantah atau menutupi kekurangan obat bagi penderita HIV/AIDS tersebut, tetapi lebih bijak mungkin Depkes segera mungkin melakukan langkah-langkah preventif dalam menyediakan pemenuhan obat ini bagi masyarakat yang membutuhkan. Bila perlu ada pengawasan ketat dalam mendistribusikan obat ini kepada masyarakat dengan memberikan keterangan resmi di tempat mana obat tersebut dapat diperoleh.

Posting Komentar