15 November 2009

Dokter di AS Tak Pakai Sperma Suami untuk Pasien Bayi Tabung

Ini peringatan bagi pasangan yang ingin mendapatkan momongan melalui proses bayi tabung. Diharapkan hati-hati karena bukan sperma dari suaminya yang "ditabungkan", melainkan sperma milik dokternya. ini terjadi di Amerika serikat. Berita ini pertama kali ditampilkan pada tanggal 14 Nopember 2009, di DetikHealth.

DetikHealth-Connecticut, Seorang dokter kandungan di AS diduga tidak menggunakan sperma milik suami terhadap pasien program bayi tabung. Dokter kandungan tersebut diduga menggunakan spermanya sendiri untuk si pasien.

Dr Ben Ramaley yang bermukim di Connecticut diduga mengganti sperma suami pasien dengan spermanya sendiri dalam prosedur inseminasi buatan atau bayi tabung.
Kasus tersebut adalah kasus lama sejak tahun 2005 namun kini kejaksaan di negara bagian tersebut mencoba membuka kembali kasus tersebut dan kini menjadi sorotan nasional di AS.

Dari catatan pengadilan, pasangan suami istri yang tidak disebutkan namanya tersebut mengunjungi Dr Ben tahun 2002 untuk bantuan program hamil lewat bayi tabung. Sang istri pasangan tersebut akhirnya bisa hamil bayi kembar dan meyakini itu adalah sperma suaminya.

"Ketika bayi kembar tersebut dilahirkan pasangan suami istri tersebut sangat terkejut karena si kembar sangat pirang tidak seperti bayi dari campuran ras padahal suami adalah keturunan Afrika Amerika dan istri dari ras kaukasia (kulit putih)," demikian catatan di pengadilan.

Kemudian pada Maret 2004 dilakukan tes DNA dan hasilnya menunjukkan bahwa si istri adalah benar dari ibu bayi kembar tersebut tapi suami bukan ayah biologisnya.

Pasangan tersebut akhirnya mengajukan gugatan tahun 2005 dengan tuduhan Dr Ben menggunakan spermanya sendiri yang menyebabkan si ibu hamil. Namun kasus ini diselesaikan di luar pengadilan dengan kesepakatan orang-orang yang terlibat dalam perkara ini tidak boleh mendiskusikan kasus ini.

Dokter Ben disalahkan karena telah memberikan sperma yang salah dan dikenakan denda US$ 10.000. Namun ketika itu, si dokter tidak diminta untuk memberikan sampel DNA-nya. Kasus itu pun diselesaikan dengan cepat melalui jalan damai sehingga Dr Ben tetap bisa mempertahankan lisensi dokternya.

Kasus ini kembali mencuat karena kejaksaan Connecticut membukanya lagi. "Kami mencari informasi yang lebih dalam dari Departemen Kesehatan karena kasus ini sangat mengganggu atas keterlibatan Dr Ramley," kata Jaksa Agung Richard Blumenthal seperti dilansir dari Dailymail, Sabtu (14/11/2009).

Dr Ben sendiri telah membantah tuduhan tersebut.

Penyelidikan yang dilakukan departemen kesehatan AS menemukan si pasien diinseminasi dengan sperma laki-laki yang salah. Tapi pihak departemen kesehatan sendiri tidak menyebutkan apakah Dr Ben telah menggunakan spermanya sendiri.

"Karena pasien menolak bekerja sama dengan penyelidikan ini," kata juru bicara departemen kesehatan Bill Gerrish.

Lisensi Dr Ben kini telah dicabut sejak awal tahun 2009 karena masalah yang sama.

Program bayi tabung adalah salah satu teknik rekayasa reproduksi yang disebut juga fertilisasi in vitro (FIV). Proses FIV ini mempertemukan sperma suami dengan ovum atau sel telur istri di luar hingga tercapai pembuahan.

Dalam pembuatan bayi tabung, sel telur dan sperma di pertemukan dalam sebuah cawan. Sel telur diletakkan dicawan kemudian disemprot sperma lalu cawan dimasukkan dalam inkubator yang mempunyai suhu dan kelembaban seperti di dalam rahim.Baru kemudian pembuahan berupa embrio akan terjadi setelah disimpan 2-3 hari. Embrio itu selanjutnya dipindahkan ke rahim ibu melalui vagina.

Sumber Berita : http://health.detik.com/read/2009/11/14/095042/1241604/763/dokter-di-as-tak-pakai-sperma-suami-untuk-pasien-bayi-tabung


2 komentar:

Anonim mengatakan...

wah ternyata di negara semaju Amerika saja ada doker yang melakukan kecurangan dalam medisnya, kalo di Indonesia bagaimana yah..........

Anonim mengatakan...

penyalahgunan sperma orang lain utk proses bayi tabung ini memang suatu proses medis yng pasien bayi tabung sendiri mungkin kurang paham. Kejadian ini menarik karena yg melakukan justru dokter yg menangani proses bayi tabung dan terjadinya di Amerika Serikat lagi yg notabene para ahli kesehatannya diakui paling maju pemikirannya.

Posting Komentar