20 November 2009

MENINGKATKAN KUALITAS DENGAN LATIH BIDAN KLINIK KB

Kepala BKKBN Provinsi Riau, Drs. Ary Goedady pada acara pembukaan pelatihan Insersi IUD/Pemasangan dan Pencabutan Implant Bagi Bidan Klinik KB Kabupaten dan Kota se-Provinsi Riau, Senin (16/11) mengatakan masih ditemukannya kegagalan dan komplikasi dalam pemakaian alat KB, IUD dan Implant karena itu BKKBN Provinsi Riau kini lebih ekstra aktif dalam melakukan pembinaan terhadap petugas Keluarga Berencana (PKB) di Provinsi Riau.

“Diharapkan selain dapat meningkatkan kecakapannya, para petugas yang terdiri dari para bidan KB ini juga bisa mengubah cara pandang dengan memahami peserta KB sebagai manusia seutuhnya dengan memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan tolak ukur kemampuan peserta yang diterima”, ujar Ary.


Berdasarkan catatan BKKBN, jumlah peserta KB terus mengalami peningkatan, hingga periode September 2009 ini, pencapaian peserta KB baru dan IUD mencapai 2.620 Kontrak Kerja Provinsi (KKP) atau sekitar 71,07 persen. Sedangkan untuk implant, jumlahnya mencapai 8.462 KKP atau mencapai 80,56 persen.

 “Jumlah peserta KB mengalami peningkatan yang signifikan, namun masih ada tantangan yang lebih berat untuk dihadapi, yakni cara pandang dan implementasi KB yang tidak hanya melihat kebutuhan kontrasepsi saja namun juga kemampuan konseling KB untuk klien” tambah Ary.

Dengan adanya pelatihan yang dilaksanakan, hendaknya bukan hanya meningkatkan jumlah peserta KB, namun juga kualitas pelayanannya. (din/bud/rp).


Sumber: http://www.bkkbn.go.id/Webs/DetailBerita.php?MyID=913

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Profesionalisme para petugas KB seperti bidan ini seharusnya memang semakin ditingkatkan, banyaknya kasus kegagalan KB kadang bukan karena faktor ketidaksesuaian pemakaian alat kontrasepsinya tetapi banyak juga karena human error akibat penanganan yng tdk sesuai dengan karakteristik calon pemakai KB tersebut.

Anonim mengatakan...

Peningkatan kualitas bidan klinik terutama dalam penanganan KB ini memang mutlak harus dilakukan, masih banyaknya bidan yng kurang lengkap memberikan penjelasan tentang alternatif pemakaian kontrapsepsi KB ini tidak jarang menyebabkan calon pengguna KB merasa bingung bagaimana memilih alat kontrasepsi yang cocok bagi dirinya, terlebih lagi bagi orang yang baru pertama kali mengikuti program KB mungkin berbeda penjelasannya dengan orng yag sdh mengikuti program KB.

Posting Komentar