26 Oktober 2009

Tamiflu Tak Cocok untuk Orang Dewasa Sehat

Obat flu Tamiflu dan Relenza mungkin tak cocok untuk mengobati influenza musiman pada orang dewasa yang sehat, kata beberapa peneliti Inggris, Jumat.

"Merekomendasikan penggunaan obat anti-virus bagi perawatan orang yang memiliki beberapa gejala tampaknya bukan tindakan yang paling tepat," tulis Jane Burch dari University of York, dan rekannya.

Studi mereka, yang disiarkan dalam "Lancet Infectious Diseases", mendukung saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan pasien sehat yang terserang flu A-H1N1 tanpa komplikasi tak memerlukan pengobatan anti-virus.

Tamiflu, yang dibuat oleh perusahaan Swiss, Roche, berdasarkan lisensi dari Gilead Sciences Inc., adalah pil yang dapat mengobati dan mencegah segala jenis virus influenza A.

Zanamivir, yang dibuat oleh GlaxoSmithKline, berdasarkan lisensi dari perusahaan Australia, Biota, dan dijual dengan merek Relenza, adalah obat hirup di klas yang sama.

WHO sangat menyarankan penggunaan kedua obat itu buat perempuan hamil, pasien dengan kondisi medis yang benar-benar kurang baik dan anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, karena mereka berisiko tinggi terhadap penyakit yang lebih parah.

Tim Burch mengkaji beragam studi yang diterbitkan mengenai Tamiflu dan Relenza. "Kami menyajikan hasilnya buat orang dewasa yang sehat dan orang yang menghadapi risiko komplikasi yang berkaitan dengan influenza," tulis mereka.

Mereka mendapati kedua obat tersebut, rata-rata, memangkas setengah hari durasi pasien saat sakit. Influenza biasanya mempengaruhi orang selama sekitar satu pekan.

Obat itu memberi hasil sedikit lebih baik pada orang yang memiliki resiko komplikasi, seperti pasien yang menderita diabetes atau asme, sementara Relenza mengurangi rasa sakit hampir satu hari dan Tamiflu sebanyak tiga-perempat per hari.

Itu menunjukkan obat tersebut mesti diberikan kepada orang yang paling memerlukannya, kata para peneliti tersebut.

Banyak negara telah menimbun kedua obat itu. Flu A-H1N1 telah dinyatakan sebagai wabah dan menyebar ke seluruh dunia. Para pejabat kesehatan AS, Jumat, mengatakan penyakit tersebut masih bertambah parah di Jepang, kondisi membaik di Inggris dan masih aktif di Amerika Serikat. Flu jarang menyerang di semua ketiga negara itu pada Agustus.

Pabrik global menduga tak dapat menyediakan vaksin tersebut sampai akhir September atau Oktober.



Sumber: www.kompas.com


0 komentar:

Posting Komentar