27 Oktober 2009

Awas, Kelelahan Fisik Bisa Sebabkan Kematian

VIVAnews - Demi keselamatan saat beribadah di tanah suci, para calon jamaah haji yang akan berangkat diimbau untuk menjaga kesehatan dan tidah memfosir diri.
"Sebaiknya luangkan waktu untuk istirahat secukupnya dan makan secara teratur," ujar Penghubung Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah, Raymond Andreas, seperti dimuat laman Departemen Agama.
Menurut dia, ibadah haji adalah ibadah yang 80 persen mengandalkan ketahanan fisik. Bila kesehatan tidak dijaga, katanya, maka perjalanan ibadah tidak akan maksimal."Apalagi kebiasaan di negara kita, banyak acara yang dilakukan sebelum seseorang berangkat ke Tanah Suci," tambah Raymond.
Menurutnya, istarahat yang cukup mutlak diperlukan. Begitu juga pada saat jamaah sudah berada di Tanah Suci. "Jangan mentang-mentang merasa kuat, lalu memforsir diri untuk melakukan ibadah tanpa istirahat," tambah dia.
Dari berbagai kasus yang ditemukan, umumnya jamaah ambruk dan sakit berat karena kurang mempertimbangkan faktor istirahat.
Bahkan, sebagian besar kasus kematian mendadak jamaah, juga dipicu oleh kelelahan fisik yang berlebihan dan gagal jantung.
"Dari pengalaman saya menangani jamaah sejak tahun 2002, riwayat kematian mendadak umumnya terjadi pada jamaah yang pulang umrah dan mengalami kelelahan fisik yang berlebihan," kata Raymond.
Terkait dengan kesehatan jamaah ini, Raymond juga mengingatkan agar jamaah yang menderita penyakit kronis untuk menyediakan obat-obatan pribadi secukupnya sebelum berangkat. "Sebaiknya berkonsultasilah ke dokter yang biasa menanganinya dan mintalah saran serta bekal obat paling tidak untuk 40 hari di Tanah Suci," ujar dia.
Apalagi untuk para jamaah yang menderita penyakit kronis, mereka butuh obat-obatan yang spesifik.
"Seringkali, jamaah hanya membawa obat untuk satu minggu saja. Begitu habis, obat-obatan yang dimaksud tidak mudah dijumpai di sini," ujar Raymond.
Menurutnya, puncak ibadah haji adalah saat wukuf di Padang Arafah. Para jamaah harus benar-benar menjaga kesehatannya agar tak tumbang sebelum puncak ibadah haji dilakukan.
"Jamaah kita umumnya kan sudah berusia lanjut, jadi pandai-pandailah mengukur diri. Bila fisik tak memungkinkan, tak perlu memaksakan diri untuk umrah berkali-kali," tambah dia.
Jamaah, kata dia, juga harus sering-sering mengkonsumsi air, meski tidak merasa haus. Sebab, tingkat kelembabab udara di Arab Saudi separuh dari Indonesia. "Waspadai kalau bibir, tangan, dan tumit kaki mulai pecah-pecah," kata dia.• VIVAnews


4 komentar:

rokibsanusi@rocketmail.com mengatakan...

Selain menguras tenaga dalam menjalankan rutinitas ibadah haji, jamaah haji juga dihadapkan dengan kondisi suhu yang berbeda. Makanya kondisi tubuh yang sehat adalah modal utama dalam menjalankan ibadah haji.

bagus_call@live.com mengatakan...

Berarti uang bukanlah modal utama dalam menjalankan ibadah haji tapi Kesehatan. Percuma kalau mampu berangkat ibadah haji tapi tidak mampu dalam menjalankan rukun ibadah haji dikarnakan tubuh yang kurang prima.

nanalubena@ymail.com mengatakan...

Ya Harus begitu, sebelum berangkat tubuh harus prima dan sehat, jangan sampai ritualitas ibadah haji tidak menjadi khusuk.

ariyani mengatakan...

begitu membutuhkan tenaga fisik yg prima utk mencapai keutamaan ibadah haji tsb, apalagi kondisi wilayah yg berbeda suhunya dng indonesia,

Posting Komentar