JAKARTA, KOMPAS.com — Supaya kualitas udara terus dikontrol, paling tidak di Jakarta harus mempunyai 25 stasiun pemantauan kualitas udara. "Namun kita punya lima. Tiga di antaranya rusak, dua beroperasi dan satu akan dibangun tahun ini di sekitar Bundaran Hotel Indonesia," kata Peni Susanti, Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Propinsi DKI Jakarta (BPLHD), Minggu (30/8).
Stasiun yang beroperasi itu ada di Senayan Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Selain itu, ada 1 mobil pemantauan kualitas udara yang berada di depan Departemen ESDM. "Tujuan dari alat ini adalah untuk mengetahui kualitas udara tiap harinya, sebagai acuan untuk membuat kebijakan," ucap Peni.
Dari pemantauan tersebut, menurut Peni, pihaknya bekerja sama dengan pihak terkait bisa menerapkan suatu kebijakan, seperti pengurangan penggunaan kendaraan bermotor, uji emisi ataupun penghijauan. "Yang kami pikirkan akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan urban regional development institute yang melakukan evaluasi kualitas udara Jakarta," tutur Peni.
ONE
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/08/30/09071125/paling.minim.jakarta.harus.punya.25.stasiun.pemantauan.kualitas.udara
2 komentar:
saya sepakat2 ajah mengenai perlunya alat utk kontrol udara di Jakarta ini. Apalagi akhir2 ini saya merasa Jakarta sdh tinggi tingkat polusi udaranya. Kalo perlu penempatan alatnya tdk hanya di jalan-jalan protokol saja tapi di setiap sudut jalan di jakarta.
wah...kalo cuman 25 stasiun sih kayaknya kurang dari maksimal deh, mengingat jakarta kota besar dengan laju polusi yg tinggi. Yah...paling gak ada 1000 stasiun alat pengontrolnya baru jakarta bisa dikendalikan
Posting Komentar