02 Mei 2009

Menkes terima penghargaan media di Medan

Meski pernah berulangkali dikritik secara tajam dan bahkan sempat dikatakan "menteri goblok", namun mendekati akhir masa jabatannya di Kabinet Indonesia Bersatu, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari justru mendapat penghargaan dari sebuah media cetak.

"Ketika dikritik habis-habisan oleh media selama berbulan-bulan saya menghindari membaca surat kabar dan menonton televisi, agar konsentrasi saya tidak terganggu dalam menjalankan program pembangunan kesehatan yang digariskan pemerintahan SBY-JK," kata Siti Fadillah Supari, di Medan, Rabu (28/01/2009)

Dalam sambutan tertulis dan diselingi ungkapan lisan, ia mengatakan, Harian Waspada yang terbit di Medan mungkin termasuk banyak menyiarkan berita-berita yang mengkritik pembangunan sektor kesehatan, tetapi pada akhirnya Harian Waspada pula yang ternyata jeli dan jujur serta kemudian memberikan penghargaan kepada dirinya.

Siti Fadilah Supari memperoleh penghargaan dari Harian Waspada berdasarkan berbagai pertimbangan atas kinerjanya, seperti aktivitas dan program yang dilakukannya sebagai salah seorang menteri di Kabinet Indonesia Bersatu yang masa baktinya tinggal kurang setahun lagi.

Pemberian penghargaan oleh pimpinan generasi kedua atau anak pendiri suratkabar Harian Waspada, HM Said dan Hajjah Ani Idrus, itu dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan bakti kesehatan, antara lain gerakan cuci tangan pakai sabun dan donor darah, dalam rangka ulang tahun ke-62 Harian Waspada.

Menkes menambahkan, pada awal jabatannya pembangunan sektor kesehatan yang menjadi fokus pemerintahan SBY-JK adalah pengobatan gratis di Puskesmas dan non Puskesmas bagi keluarga kurang mampu, menurunkan harga obat generik maupun generik bermerek, menghadapi wabah flu burung dan menjadikan rumah sakit pemerintah sebagai badan layanan umum.

Jika rumah sakit berbentuk badan usaha (PT, red), maka pusat-pusat layanan utama kesehatan itu akan diambilalih pihak asing, karena sudah banyak pihak asing yang melirik dan antri serta siap mengambilalihnya.

"Tetapi untung tidak terjadi, karena kalau itu terjadi siapa lagi yang harus melayani rakyat miskin," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar