YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, pagi ini WHO telah menetapkan bahwa flu babi/flu Meksiko telah mencapai fase V.
Artinya sudah menular dari manusia ke manusia secara luas, tetapi angka kematiannya tidak setinggi H5N1 (flu burung) yang ada di Indonesia.
"Flu babi angka kematiannya berkisar 6 persen, artinya dari 100 penderita ada 6 yang meninggal," ujar Siti Fadilah sebelum mengikuti diskusi publik di Yogyakarta, Kamis (30/4).
Kalau di Indonesia H5N1, dari 100 yang sakit, ada 80 persen yang meningal. "Jadi, kita sudah terlatih menghadapi flu yang jauh lebih ganas. H1N1 memang jauh lebih cepat penularannya, tapi tidak lebih ganas. Artinya, kita tidak harus sangat takut, tetapi juga tetap waspada," katanya.
Departemen Kesehatan, kata Siti Fadilah, sudah memasang detektor temperatur untuk setiap wisatawan yang masuk sehingga bisa diketahui berapa derajat suhu tubuh masing-masing wisatawan. Jika lebih dari 38 derajat celsius, dia akan segera diperiksa.
"Kita juga menghidupkan kembali sentinel-sentinel untuk mengirimkan sampel ke Depkes. Kita juga merevitalisasi 100 rumah sakit rujukan, puskemas, dan klinik di bandara harus siap," katanya
Agama Adalah Pemahaman
8 tahun yang lalu
4 komentar:
masyarakat Indonesia bukan hanya terlatih menghadapi flu, tapi juga terlatih miskin berabad-abad bu...
kalo soal menderita dan miskin, rakyat Indonesia sudah terbiasa dan banyak yang lulus. tapi kalo sudah kaya dan dapat jabatan, banyak yang nggak lulus... mau korupsi lah, poligami lah, narkoba lah ...
pernyataan ibu cukup menenangkan. semoga betul begitu..
kalo yang panas otaknya, apa juga bisa dideteksi ya..?
Posting Komentar