01 Juni 2009

Buku Menkes Siti Fadilah akan difilmkan

Buku Menkes Siti Fadilah Supari yang bertajuk Saatnya Dunia Berubah akan difilmkan. Mungkin Amerika akan gerah lagi! Hidayatullah.com– Buku Menkes Siti Fadilah Supari berjudul “Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung”, akan segera difilmkan. Kabarnya, akan menelan biaya sebesar Rp. 10 milyar.“Rencananya Rp10 miliar. Untuk pembuatan sebuah film, angka ini termasuk sedang,” kata penggagas film Shohibul Faroji dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (29/5). Film ini akan digarap dalam waktu setahun. Sehingga diperkIraqan pada Mei 2009 sudah bisa dinikmati masyarakat. “Momennya kan Harkitnas, lalu Juni ada Kesaktian Pancasila, dan Agustus ada HUT kemerdekaan,” jelas pria yang juga dosen Universitas Paramadina dan Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta ini. “Sekarang kami sedang riset. Karena film ini butuh riset juga, kami akan soroti juga masalah flu burung, BBM, Namru,” tutur pria kelahiran Banyuwangi 13 Juni 1977. Film semi dokumenter ini akan membuat soundtrack dengan melibatkan penyanyi terkenal seperti Ahmad Dani, Melly Goeslow, dan grup musik Ungu.

Bikin Gerah

Sebagaimana diketahui, buku Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari berjudul “Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung” telah bikin gerah World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Amerika Serikat (AS). Dalam buku itu, Fadilah menguak konspirasi AS dan badan kesehatan dunia itu dalam mengembangkan senjata biologi dari virus flu burung, Avian influenza (H5N1). Menurutnya, setelah virus itu menyebar dan menghantui dunia, perusahaan-perusahaan dari negara maju memproduksi vaksin lalu dijual ke pasaran dengan harga mahal di negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain dalam edisi Bahasa Indonesia, Siti juga meluncurkan buku yang sama dalam versi Bahasa Inggris dengan judul It’s Time for the World to Change. Konspirasi tersebut, kata Fadilah, dilakuakn negara adikuasa dengan cara mencari kesempatan dalam kesempitan pada penyebaran virus flu burung.“Saya mengira mereka mencari keuntungan dari penyebaran flu burung dengan menjual vaksin ke negara kita,” ujar Fadilah kepada wartawan bulan Pebruari lalu. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]

0 komentar:

Posting Komentar