09 Juni 2009

Anggaran Jamkesmas 2009 Diusulkan Naik Jadi Rp17 Triliun

SURABAYA, RABU - Departemen Kesehatan (Depkes) berencana mengusulkan anggaran penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun 2009 naik menjadi Rp17 triliun, jauh lebih banyak daripada anggaran tahun 2008 yang telah disetujui sebanyak Rp4,6 triliun. Program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin Jamkesmas menggantikan nama program sebelumnya yakni Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin).

"Kami berencana mengajukan anggaran Rp17 triliun untuk tahun 2009. Kalau usulan kami ini dikabulkan, maka masyarakat miskin yang berobat di semua rumah sakit kelas tiga akan dibebaskan dari biaya alias gratis," kata Direktur Jendral Bina Pelayanan Medik, Farid Husein, di sela-sela Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas), di Surabaya, Rabu.

Lebih lanjut Farid menjelaskan bahwa dana Jamkesmas tersebut akan disalurkan langsung kepada Puskesmas dan rumah sakit yang menangani masyarakat miskin di Indonesia yang jumlahnya diperkirakan mencapai 72 juta orang.

Premi untuk tiap warga berkategori miskin ini adalah Rp6.000 per orang per tahun, kata dia menjelaskan.

Menurut dia, saat ini program Jamkesmas yang diberlakukan sejak tahun 2008 telah berjalan sesuai rencana dan tujuan awal.

"Hanya saja kendala kini terletak di Pemerintah Daerah (Pemda) yang belum menunjukkan data yang sinkron," kata dia.

Hal senada disampaikan oleh Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari kemarin (21/10) saat pembukaan Rakerkesnas, "Banyak juga lho bupati dan gubernur yang protes kenapa jumlah rakyat miskin di daerah mereka banyak, padahal menurut mereka jumlah rakyat miskin tidak sebanyak data Depkes."

Program Jamkesmas ini merupakan upaya pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu, pembiayaan ini meliputi perawatan di Puskesmas atau rumah sakit, dan obat-obatan.

0 komentar:

Posting Komentar